Fermi Paradox dan Pertanyaan yang Belum Terjawab
Fermi Paradox atau Paradoks Fermi adalah pertentangan antara kurangnya bukti yang jelas dan nyata untuk mendukung teori adanya kehidupan di luar bumi. Sebuah artikel di tahun 2015 berbunyi “Jika hidup begitu mudah, seseorang dari suatu tempat pasti sudah datang memanggil sekarang”.
Fisikawan asal Italia-Amerika, Enrico Fermi dikaitkan dengan paradoks ini karena percakapan santai di musim panas tahun 1950. Fermi mengobrol dengan fisikawan Edward Teller, Herbert York dan Emil Konopinski.
Sambil duduk menyantap makan siang, mereka membahas tentang laporan UFO baru-baru ini dan kemungkinan perjalanan yang lebih cepat dari cahaya. Pembicaran beralih ke topik lain, namun Fermi tiba-tiba berseru “Where is Everybody?” atau dalam bahasa Indonesia “Dimana Semua Orang?”.
Ada banyak upaya untuk menjelaskan paradoks Fermi, di antaranya mengatakan bahwa makhluk luar angkasa yang cerdas sangat langka. Lainnya seperti masa hidup peradaban yang pendek, atau ada tapi manusia tidak dapat melihatnya karena berbagai alasan.
Dalam skala waktu dan ruang alam semesta, kemungkinan dua peradaban cerdas bertemu sangat rendah sekali atau hampir tidak mungkin.
Fakta & Hipotesis Berantai
Berikut ini merupakan fakta dan hipotesis yang berguna untuk menyoroti kontradiksi yang tampak :
- Ada banyak / miliaran bintang di Bima Sakti / Milky Way yang mirip dengan Matahari.
- Dengan probabilitas tinggi, beberapa bintang memiliki planet mirip Bumi atau zona layak huni sirkumstellar.
- Karena banyaknya bintang-bintang ini, planet-planet mereka jauh lebih tua daripada Matahari.
- Peradaban ini mungkin telah mengembangkan perjalanan antarbintang, jauh dari yang dicapai oleh manusia saat ini.
- Bahkan dengan kecepatan terlambat perjalanan antarbintang saat ini, galaksi Bima Sakti baru dapat dilalui sepenuhnya dalam beberapa juta tahun.
- Karena banyak bintang yang mirip dengan Matahari berusia miliaran tahun, Bumi seharusnya sudah dikunjungi oleh peradaban luar Bumi, atau setidaknya dalam salah satu misi penjelajahan mereka.
- Namun tidak ada bukti untuk meyakinkan bahwa ini telah terjadi.
Sejarah
Fermi bukanlah yang pertama dalam mengajukan pertanyaan ini. Penyebutan sekilas sebelumnya pernah dilakukan oleh Konstantin Tsiolkovsky dalam sebuah manuskrip yang tidak diterbitkan tahun 1933.
Dia mencatat “orang-orang menyangkal keberadaan makhluk cerdas di planet-planet alam semesta karena :
(i) Jika makhluk seperti itu ada, mereka pasti sudah mengunjungi Bumi.
(ii) Jika peradaban seperti itu ada, maka mereka pasti akan memberikan tanda kepada kita”.
Ini bukan paradoks bagi orang lain yang menganggap bahwa ET itu tidak ada. Tapi merupakan sesuatu untuknya, karena dia percaya pada kehidupan di luar bumi dan kemungkinan perjalanan luar angkasa.
Ia mengusulkan hipotesis kebun binatang dimana dia berspekulasi bahwa manusia belum siap untuk bertemu makhluk yang lebih tinggi. Tsiolkovsky sendiri bukan orang pertama yang menemukan paradoks ini. Hal ini terbukti dari referensinya di atas tentang alasan orang lain yang menyangkal keberadaan ET.
Baca Juga Tebak Jitu Bola Disini