Pelangi
Pelangi merupakan refleksi, refraksi dan difraksi cahaya matahari melalui tetesan air yang menghasilkan spektrum cahaya berwarna-warni di langit. Fenomena ini adalah fenomena meteorologi, biasanya berbentuk busur dan muncul di bagian langit yang berhadapan langsung dengan matahari.
Bentuk pelangi sebenarnya adalah lingkaran penuh, namun pengamat hanya melihat busur yang dibentuk oleh tetesan di atas tanah dan berpusat pada garis dari matahari ke arah pengamat. Warna pelangi pada umumnya berawal dari warna merah, kemudian jingga, kuning, hijau, biru, nila dan terakhir berwarna ungu. Namun, dalam pelangi ganda, busur kedua berada di luar busur utama dan warnanya terbalik dari ungu ke merah. Hal ini terjadi karena terdapat dua kali pembiasan pada bagian dalam tetesan.
Pelangi tidak memiliki jarak tertentu dari pengamat dikarenakan pelangi hanyalah ilusi optik yang disebabkan oleh tetesan air yang dilihat dari sudut tertentu relatif sumber cahaya. Dua orang pengamat akan melihat posisi pelangi yang berbeda tergantung pada sudut reflektif sumber cahaya. Sebenarnya pelangi memiliki spektrum warna yang berkelanjutan, namun pada mata manusia, spektrum pita yang umum terlihat adalah 7 warna seperti yang dikatakan oleh Isaac Newton.
Pengamatan
Setiap kali ada tetesan air di udara dan sinar matahari yang bersinar dari sudut ketinggian rendah pada belakang pengamat, maka pelangi dapat diamati. Karena itu, pelangi biasanya terlihat pada langit barat di pagi hari dan langit timur di sore hari. Tampilan paling mengesankan terjadi pada saat langit masih separuh gelap dengan awan hujan dan kita berada di tempat dengan langit cerah ke arah matahari.
Efek pelangi juga bisa terlihat di air terjun atau air mancur. Selain itu, efeknya dapat dibuat secara artifisial dengan menyebarkan tetesan air ke udara selama hari yang cerah. Meski jarang terjadi, moonbow (pelangi bulan) atau pelangi malam hari, dapat terlihat pada malam bulan yang terang benderang. Karena persepsi visual manusia terhadap warna buruk dalam cahaya redup, moonbow sering terlihat berwarna putih.
Dari atas bumi seperti di dalam pesawat terbang, terkadang pelangi dapat dilihat sebagai lingkaran penuh. Fenomena ini dapat disalahartikan dengan fenomena optik glory, tetapi glory biasanya jauh lebih kecil, hanya mencakup 5–20°.
Langit di dalam pelangi primer lebih terang dari langit di luar busur pelangi. Ini terjadi karena setiap tetesan hujan berbentuk bola dan menyebarkan cahaya ke seluruh cakram melingkar di langit. Jari-jari cakram bergantung pada panjang gelombang cahaya, dengan cahaya merah tersebar pada sudut yang lebih besar daripada cahaya biru.
Cahaya busur pelangi primer 96% terpolarisasi bersinggungan dengan lengkungan. Cahaya busur sekunder terpolarisasi 90%.