Supernova
Supernova adalah ledakan suatu bintang super masif dengan energi yang sangat besar akibat runtuhnya inti gravitasi dimana energi yang dipancarkan lebih banyak dari nova (ledakan nuklir kataklismik yang disebabkan oleh akresi hidrogen ke permukaan sebuah katai putih) dan kecerahannya dapat bertahan hingga beberapa bulan. Peristiwa ini menandai akhir riwayat sebuah bintang. Supernova merupakan sebuah objek sementara, bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat terang dan bahkan bisa mencapai satu miliar kali cahaya semula bintang tersebut (yang dapat mengungguli seluruh galaksi), dan setelah beberapa minggu akhirnya meredup dan lenyap. Karena alasan ini, supernova sulit untuk diamati dan dipelajari. Para astronom kini telah membuat pencarian supernova yang didedikasikan untuk mencari supernova baru dan memperoleh pengamatan yang cepat dan ekstensif.
Beberapa minggu atau bulan sebelum suatu bintang mengalami supernova, bintang tersebut akan melepaskan energi yang setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya, ledakan ini meruntuhkan sebagian besar material bintang dengan kecepatan 10.000 – 30.000 km/s (beberapa hingga 10% tahun cahaya) dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan medium antarbintang. Ini menyapu cangkang gas dan debu yang mengambang, yang dikenal sebagai sisa supernova.
Astronom membagi supernova menjadi 2 jenis utama, Tipe I dan II tergantung pada kurva cahaya dan sifat spektrumnya, baik menghentikan atau mengaktifkan produksi energi melalui fusi nuklir. Rata-rata supernova terjadi setiap 50 tahun sekali di galaksi seukuran galaksi Bima Sakti. Supernova memiliki peran dalam memperkaya medium antarbintang dengan elemen-elemen massa yang lebih besar. Kemudian, gelombang kejut dari ledakan supernova dapat membentuk formasi bintang baru.
Jenis Jenis
Berdasarkan garis spektrum pada supernova, maka terbagi menjadi beberapa jenis supernova:
- Supernova tipe I: Pada supernova tipe I tidak memiliki tanda hidrogen dalam spektrum cahayanya.
- Supernova tipe Ia: Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum hidrogen saat pengamatan. Supernova tipe Ia umumnya disebabkan berasal dari katai putih dari sistem bintang dekat. Saat gas dari bintang pendamping terakumulasi ke katai putih, katai putih secara bertahap terkompresi, dan akhirnya memicu reaksi nuklir yang tak terkendali di dalam yang akhirnya menyebabkan ledakan supernova dahsyat
- Supernova tipe Ib/c: Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum hidrogen ataupun helium saat pengamatan. Supernova tipe Ib/Ic juga mengalami keruntuhan inti seperti halnya supernova tipe II, tetapi mereka telah kehilangan sebagian besar selubung hidrogen luarnya.
- Supernova tipe II: Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat pengamatan. Agar sebuah bintang menjadi supernova tipe II, ia harus beberapa kali lebih masif dari matahari (perkiraan berkisar antara delapan hingga 15 massa matahari). Unsur-unsur lebih berat menumpuk dan berkumpul seperti bawang, inti memanas dan memadat. Akhirnya, bintang meledak dan materi bintang terpantul dari inti dan meluncur ke angkasa. Yang tersisa adalah objek sangat padat bernama bintang neutron.
- Supernova super-bercahaya: Ini adalah jenis supernova langka dan dapat menghasilkan kecerahan 10 hingga 100 kali supernova biasa.
- Hipernova: Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar saat meledak. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat supernova tipe yang lain terjadi.
Baca juga tentang Samsung Galaxy S21 FE
Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis supernova sebagai berikut.
- Supernova termonuklir (thermonuclear supernovae):
- Berasal dari bintang yang memiliki massa yang kecil.
- Berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut.
- Bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem bintang ganda.
- Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa.
- Energi ledakan berasal dari pembakaran karbon (C) dan oksigen (O).
- Supernova runtuh-inti (core-collapse supernovae):
- Berasal dari bintang yang memiliki massa besar.
- Berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang besar dan masih membakar hidrogen di dalamnya.
- Bintang yang meledak merupakan bintang tunggal (seperti Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti supernova Tipe Ib/c).
- Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang neutron ataupun lubang hitam (black hole).
- Energi ledakan berasal dari tekanan.