MASA PUBERTAS
Apa yang terjadi ketika kita berada di masa pubertas? Perbedaan fisik apa yang terjadi kepada laki-laki dan perempuan?
Berikut ciri-ciri fisik yang berubah ketika kita mengalami pubertas.
Perubahan Pada Tubuh Anak Laki-Laki
- Tumbuhnya bulu halus / rambut di ketiak dan sekitar kemaluan
- Naiknya tinggi / berat badan
- Jakun mulai tumbuh
- Suara menjadi lebih berat
- Mengalami mimpi basah
- Bertambahnya produksi keringat
- Tumbuhnya jerawat dan kumis
Perubahan Pada Tubuh Anak Perempuan
- Tumbuhnya bulu halus / rambut di ketiak dan sekitar kemaluan
- Perubahan tinggi / berat badan
- Payudara mulai tumbuh
- Mengalami menstruasi
- Kulit wajah yang berminyak
- Tumbuhnya jerawat
Meskipun begitu, perubahan fisik pada masa pubertas tiap anak berbeda-beda. Ada yang cepat namun ada juga yang mengalami keterlambatan pubertas. Rentang pertumbuhan pada perempuan biasanya berada di antara 10 – 14 tahun, sedangkan pada laki-laki di antara 12 – 16 tahun. Pubertas dini bisa terjadi apabila terdapat hormon berlebih di dalam tubuh. Pada perempuan pubertas dini terjadi pada usia dibawah 8 tahun, sedangkan pada laki-laki terjadi dibawah 9 tahun.
Baca juga tentang Ibuprofen disini!
Pubertas Dini
Pubertas dini mempunyai 2 jenis perkembangan yang berbeda, yaitu :
- Pubertas Dini Sentral
Pubertas dini sentral terjadi ketika kelenjar pituitari mengeluarkan (sekresi) hormon gonad terlalu cepat di otak. Hal ini memicu hormon seks untuk diproduksi pada testis dan ovarium sehingga menyebabkan pubertas terjadi lebih awal daripada rentang usia normal. - Pubertas Dini Perifel
Pubertas dini perifel sangat jarang terjadi. Pada jenis pubertas ini, hormon seks diproduksi oleh organ reproduksi (testis / ovarium) tanpa adanya aktivitas kelenjar otak terlebih dahulu. Pubertas dini perifel biasanya terjadi ketika adanya kelainan pada kelenjar adrenal , atau kelenjar tiroid yang tidak aktif dan atau adanya masalah pada organ reproduksi.
Terjadinya pubertas dini bisa menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Ini bisa berakibat pada pertumbuhan fisik dan mental yang tidak optimal.
Pubertas dini bisa menyebabkan kesulitan adaptasi secara emosional dan sosial. Pada anak perempuan, biasanya mereka akan mengalami masalah kepercayaan diri karena perubahan bentuk tubuh fisiknya. Pada anak laki-laki, mereka akan cenderung menjadi lebih agresif dan memiliki dorongan seksual yang tidak sesuai dengan usianya.
Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan akibat perubahan perasaan / mood dan cenderung lebih cepat marah.
Baca juga Brain on Fire atau Ensefalitis Reseptor Anti-NMDA
Pubertas Terlambat
Late / delayed puberty disebut juga pubertas terlambat, adalah kondisi dimana anak masih belum menunjukkan tanda-tanda perubahan fisik setelah menginjak usia pubertas. Pada anak laki-laki, pubertas terlambat ditandai dengan belum bertumbuh besarnya ukuran alat kelaminnya pada umur 14 tahun, sedangkan pada anak perempuan ditandai dengan belum berkembangnya payudara pada usia 13 tahun. Kondisi ini tidak berbahaya bagi anak dan bisa dibantu dengan melakukan konsultasi dengan dokter dan terapi hormon.
Beberapa penyebab kondisi ini adalah sebagai berikut :
- Faktor Keturunan
Faktor keturunan bukanlah merupakan masalah yang serius, cukup menunggu tanda-tanda pubertas untuk muncul dengan sendirinya, namun orangtua juga bisa berkonsultasi dengan dokter jika merasa gelisah. - Masalah Kesehatan
Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti diabetes, ginjal atau asma memiliki kecenderungan pubertas terlambat. Namun jika gizi anak mencukupi maka pubertas bisa muncul dengan normal. - Masalah Pada Kromosom
Masalah pada kromosom juga mempengaruhi keterlambatan datangnya pubertas anak. Misalnya seperti turner syndrome, yaitu ketika salah satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang. Sedangkan untuk anak laki-laki biasanya mengalami sindrom Klinefelter, yaitu kromosom X yang berlebih. Orangtua harus berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah ini.
Remaja Tidak Melalui Masa Pubertas
Dikenal dengan nama sindrom Kallman dalam dunia medis, sindrom ini merupakan kelainan genetik pada manusia dimana seseorang mengalami penundaan atau tidak bisa mengalami pubertas. Kondisi ini disertai dengan indera penciuman yang terganggu dan bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan. Kadar testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam tubuh. Kondisi ini bisa disembuhkan dengan menjalani terapi penggantian hormon (hormone replacing therapy).
Konsultasi
Jika orangtua merasa khawatir dengan proses tumbuh kembang anaknya, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter ahli. Namun ada beberapa kasus dimana sebaiknya setiap orangtua ingat bahwa tidak semua anak memiliki proses tumbuh kembang yang sama, ada baiknya jika anak dibiarkan untuk bertumbuh dengan sendirinya. Jika terdapat masalah di fase pubertas, maka boleh berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga tentang segala hal lainnya disini!!